PEWARTAAN YESUS TENTANG KERAJAAN
ALLAH
Dalam
mewartakan Kerajaan Allah, Yesus kerap kali memakai perumpamaan, agar para
pendengar mudah menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh Yesus.
Perumpamaan-perumpamaan Yesus mengenai Kerajaan Allah mau menyampaikan hal-hal
berikut :
1. Kerajaan Allah Sudah Dekat
Yesus mewartakan bahwa Kerajaan Allah
sudah dekat, bahkan sudah datang terutama dalam diri Yesus. Perumpamaan-perumpamaan
tentang Kerajaan Allah adalah :






2. Kerajaan Allah berarti Allah Mulai Memerintah
Kerajaan Allah berarti Allah mulai
memerintah sebagai raja, Allah yang memerintah dilukiskan oleh Yesus sebagai
Bapa. Allah itu sungguh-sungguh Bapa yang baik hati dan suka mengampuni.
3. Kerajaan Allah Menuntut Sikap Pasrah (Iman) Manusia Kepada Allah
Allah meraja dengan kasih. Oleh sebab
itu, manusia dituntut sikap pasrah dan sikap iman kepada Allah. Allah menjadi
sumber harapan, sandaran, dan andalan bagi manusia. Manusia tidak boleh
mengandalkan hal-hal lain, seperti harta, kekuasaan, bahakn dirinya sendiri.
4. Kerajaan Allah itu Sungguh Karunia
Kerajaan Allah adalah karunia bagi
Allah, bukan hanya jasa manusia. Kerajaan Allah sebagai karunia Allah harus
diperjuangkan dan dikembangkan oleh manusia sebagai nilai yang paling tinggi.
Karena manusia yang memperolehnya patut bergembira dan bersedia memperjuangkan
dan mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari.
PERBUATAN-PERBUATAN YESUS DALAM
RANGKA MEMPERJUANGKAN KERAJAAN ALLAH
1. Yesus Mengadakan Mukjizat-Mukjizat
Dengan mukjizat yang diadakan Yesus, Allah menyatakan
kekuasaan Penyelamatan-Nya. Mukjizat-mukjizat Yesus mau menunjukkan :
a.
Yesus
menghubungkan mukjizat-mukjizat-Nya dengan pemberitaan tentang Kerajaan Allah.
b.
Dasar
dann motif mengadakan mukjizat adalah pemberitaan tentang Kerajaan Allah.
c.
Mukjizat-mukjizat
Yesus mempunyai arti mesianis. Artinya, mukjizat-mukjizat Yesus mau menunjukkan
bahwa Yesus adalah mesias yang dinanti-nantikan.
d.
Mukjizat-mukjizat
Yesus menyatakan solidaritas Allah dengan manusia yang miskin dan menderita
serta kemasukkan roh jahat.
2. Yesus Bergaul dengan Semua Orang : Tanda Cinta Kasih-Nya yang Universal
Yesus dekat dengan semua orang, maka Ia juga sangat terbuka
terhadap semua orang. Ia bergaul dengan semua orang. Ia tidak mngkotak-kotakkan
dan membuat kelas-kelas di antara
manusia.
3. Yesus Membebaskan Orang-orang dari Beban Lagalisme
Yesus memaklumkan bahwa Allah itu pembebas. Allah ingin
memungkinkan manusia mengembangkan diri secara lebih utuh dan penuh. Segala hokum,
peraturan, dan perintah harus diabadikan kepada tujuan memerdekakan manusia.
Maksud terdalam dari setiap hokum adalah membebaskan manusia dari segala
sesuatu yang dapat menghalangi manusia berbuat baik.
4. Yesus Memanggil Pengikut-pengikut-Nya
Untuk mewartakan Kerajaan Allah, Yesus memanggil dan mengutus
murid-murid-ya. Mereka dituntut memiliki keterlibatan radikal. Orang-orang yang
dipanggil Yesus harus :
a.
Segera
meninggalkan segala-galanya
b.
Belajar
dan hidup dekat dengan Yesus
c.
Siap
diutus
d.
Siap
menderita
NILAI-NILAI DUNIAWI DAN NILAI-NILAI
KERAJAAN
1. Uang / Harta dan Kerajaan Allah
Uang, harta, dan kekeyaan pasti
memiliki nilai, sehingga kita harus memilikinya. Namun, kita yang harus
menguasai harta, bukan harta yang mengusai kita. Uang, harta, dan kekayaan
tidak boleh menghalangi kita untuk mencapai nilai-nilai yang luhur, yakni
kerajaan Allah. Yesus mendorong agar orang tidak terbelenggu uang/harta dan
kekayaan. Yesus mendorong agar orang kaya memiliki semangat solidaritas
terhadap orang miskin dan menderita dan suka membantu mereka dengan
kekayaannya.
2. Kekuasaan dan Kerajaan Allah
Ada dua cara yang sangat berbeda
dalam mengerti dan melaksanakan kekuasaan. Yang satu adalah penguasaan, yang
lain adalah pelayanan. Kekuasaan dalam Kerajaan Allah tidak mementingkan diri
sendiri dan kelompoknya.
3. Kehormatan / Gengsi dan Kerajaan Allah
Akibat gengsi dan kedudukan
masyarakat dapat terpecah-pecah di dalam
kelompok-kelompok. Ada kelompok yang memiliki status sosial tinggi ada kelompok
yang memiliki status social rendah. Setiap orang dapat masuk ke dalam Kerajaan
Allah jika ia mau berubah dan menjadi seperti anak kecil menjadikan dirinya
kecil seperti anak kecil. Kerajaan yang diwartakan dan dikehendaki oleh Yesus
adalah suatu masyarakat yang tidak membeda-bedakan lebih rendah atau lebih
tinggi. Setiap orang akan dicintai dan dihormati, bukan karena pendidikan,
kekayaan, asal usul, kekuasaan, status, keutamaan, atau
keberhasilan-keberhasilan lain, tetapi karena ia adalah pribadi yang diciptakan
Allah sebagai citra-Nya.
4. Solidaritas dan Kerajaan Allah
Yesus mengatakan bahwa saudara tidak
hanya teman, tetapi juga mencakup musuh: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik
kepada orang yang membenci kamu;mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu,
berdoalah untuk orang yang mencaci kamu”(Luk 6 : 27-28 ). Solidaritas yang dikehendaki
oleh Yesus adalah solidaritas terhadap semua orang tanpa memandang bulu,
termasuk juga musuh.
Evaluasi
1. Mengapa
Yesus mewartakan Kerajaan Allah dengan perumpamaan-perumpamaan?

2. Apa bedanya
cerita rakyat dengan cerita perumpamaan Yesus?

3. Apa isi
perumpamaan Yesus?

a. Kerajaan
Allah sudah dekat.
Yesus mewartakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, bahkan sudah
datang terutama dalam diri Yesus.
b. Kerajaan
Allah berarti Allah mulai memerintah.
Kerajaan Allah berarti Allah mulai memerintah
sebagai raja, Allah yang memerintah dilukiskan oleh Yesus sebagai Bapa. Allah
itu sungguh-sungguh Bapa yang baik hati dan suka mengampuni.
c. Kerajaan
Allah menuntut sikap pasrah (Iman)
manusia kepada Allah.
Allah meraja dengan kasih. Oleh sebab itu,
manusia dituntut sikap pasrah dan sikap iman kepada Allah. Allah menjadi sumber
harapan, sandaran, dan andalan bagi manusia. Manusia tidak boleh mengandalkan
hal-hal lain, seperti harta, kekuasaan, bahakn dirinya sendiri.
d. Kerajaan
Allah itu suaru karunia.
Kerajaan Allah adalah karunia bagi Allah,
bukan hanya jasa manusia. Kerajaan Allah sebagai karunia Allah harus
diperjuangkan dan dikembangkan oleh manusia sebagai nilai yang paling tinggi.
Karena manusia yang memperolehnya patut bergembira dan bersedia memperjuangkan
dan mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Apa saja
perjuangan Yesus dalam memperjuangkan Kerajaan Allah? Sebutkan dan jelaskanlah!


Dengan mukjizat yang diadakan Yesus, Allah
menyatakan kekuasaan Penyelamatan-Nya. Mukjizat-mukjizat Yesus mau menunjukkan
:
a. Yesus menghubungkan
mukjizat-mukjizat-Nya dengan pemberitaan tentang Kerajaan Allah.
b. Dasar dan
motif mengadakan mukjizat adalah pemberitaan tentang Kerajaan Allah.
c. Mukjizat-mukjizat
Yesus mempunyai arti mesianis. Artinya, mukjizat-mukjizat Yesus mau menunjukkan
bahwa Yesus adalah mesias yang dinanti-nantikan.
d. Mukjizat-mukjizat
Yesus menyatakan solidaritas Allah dengan manusia yang miskin dan menderita
serta kemasukkan roh jahat.

Yesus dekat dengan semua orang, maka Ia juga
sangat terbuka terhadap semua orang. Ia bergaul dengan semua orang. Ia tidak
mngkotak-kotakkan dan membuat kelas-kelas
di antara manusia.

Yesus memaklumkan bahwa Allah itu pembebas.
Allah ingin memungkinkan manusia mengembangkan diri secara lebih utuh dan
penuh. Segala hokum, peraturan, dan perintah harus diabadikan kepada tujuan
memerdekakan manusia. Maksud terdalam dari setiap hokum adalah membebaskan
manusia dari segala sesuatu yang dapat menghalangi manusia berbuat baik.

Untuk mewartakan Kerajaan Allah, Yesus
memanggil dan mengutus murid-murid-ya. Mereka dituntut memiliki keterlibatan
radikal. Orang-orang yang dipanggil Yesus harus :
a. Segera
meninggalkan segala-galanya
b. Belajar dan
hidup dekat dengan Yesus
c. Siap diutus
d. Siap
menderita
5. Apa peranan
harta dalam Kerajaan Allah?

6. Buatlah
karangan mengenai kekuasaan dalam Kerajaan Allah.

Apakah peranan kehormatan dan gengsi dalam kerajaan allah?
BalasHapusKehormatan dan gengsi biasanya dikaitkan dengan harta dan kedudukan. Dalam paham Kerajaan Allah harta dilihat sebagai sarana untuk berbuat kasih terhadap sesama, entah dalam lingkaran keluarga atau sesama secara umum. Karena itu banyaknya harta bukan ukuran mencapai kebahagiaan surga. Makin banyak hatta berarti semakin besar kemingkinan untuk menolong orang yang menderita. Sedangkan kedudukan adalah kesempatan untuk melayani masyarakat luas.
BalasHapusMaka keduanya dilihat sebagai karunia untuk melakukan kebaikan. Orang yang punya harta dan kedudukan memiliki kecenderungan untuk memegahkan diri. Hal ini tidak dikehendaki oleh Tuhan. Apabila kita memiliki keduanya maka kita ditantang untuk memuliakan Allah sang pemberi. Bagaimana itu? Carilah dalam Kitab Suci sabda Tuhan. Apa yang kamu lakukan terhadap saudaraku yang paling hina ini kau lakukan untuk Aku. Karena itu bila kita melakukan kebaikan kepada orang hanya untuk membangun relasi atau mempertahankan status bukanlah perbuatan memuliakan Allah.
BalasHapustolong ceritakan bagaimanakah gambaran tentang Kerajaan Allah pada zaman Yesus.
Keadaan geografis pada zaman yesus
BalasHapusKeadaan geografis pada zaman yesus
BalasHapusMengapa manusia lebih suka mempertahankan gengsi daripada memperjuangkan Kerajaan Allah ??
BalasHapusLanjutan nya kemana itu? Kok kepotong?
BalasHapus